Biar tumit enggak gampang pegal saat berkendara, salah satu komponen yang mesti diperhatikan posisi pasang tuas persneling. Jika terlalu turun atau naik, bukan cuma enggak nyaman, terkadang menyulitkan pindah gigi.
Agar enggak bikin penyakit di kaki, posisi tuas persneling diatur ulang. Apalagi jika pengendara memiliki ukuran kaki di atas rata-rata, kalau enggak pas jadi gak tahan lama pakai motornya.
Kalau motor masih standar dan belum pernah copot tuas persneling tak terlalu berisiko. Yang masalah kalau salah pasang, terutama di motor yang pakai batang penghubung tipe biasa dan bisa disetel. Salah posisi bikin repot.
Tuas persnneling ada yang model biasa. Tuas menyatu dengan pengukit bergerigi sebagai penghubung ke as persneling. Ada juga yang ditambah batang penghubung model fix alias enggak bisa disetel. Juga ada yang pakai setelan di batang penghubungnya.
Buat tuas persneling model biasa seperti di bebek macam Jupiter atau Supra-X, tinggal atur jarak tinggi-rendah melalui pengungkit yang ada gerigi di tengah. Sama dengan tuas persneling yang ada batang penghubung model biasa macam di Tiger. Tinggi-rendah diatur melalui pengukit yang ada geriginya tapi di tempat terpisah.
Lalu tuas persneling model tuas penghubung, seperti di Ninja 150R mesti hati-hati. Kalau Ninja 150R, kendurin mur pakai kunci 10 lalu atur dengan cara memutar batang yang ada ulir deratnya. Kalau sudah dapat posisi yang enak, mur 10 diikencangkan kembali.