Membeli Motor Bekas, baik motor sport maupun motor harian, tetap perlu pertimbangan khusus. Utamanya melihat kondisi motor untuk menentukan nilai harga yang layak dikeluarkan. Dianjurkan paling utama mengecek kondisi mesin, rem dan bodi.
Bila suara mesin agak kasar atau berisik bisa menandakan piston sudah 'kena' atau aus. Perlu perhitungan biaya penggantian suku cadang jika berniat membeli motor bekas dengan kondisi ini.
Jeroan mesin normal dapat ditandai dengan grip gas dipelintir terasa enteng,. Begitu pula putaran mesin ringan. Bila berat, mungkin perlu disetting ulang. Kalau suara mesin brebet atau 'nembak-nembak' bisa jadi pengapian tidak normal.
Suara dari knalpot tidak 'bulat', apalagi terdengar 'garing' mengindikasikan karburator kotor. Untuk mengetahuinya, bisa dilakukan dengan tes jalan. Beda untuk mengecek torsi atau performa mesin diperlukan perangkat dyno test dan komputer standar ATPM.
Periksa peranti rem apa ada kebocoran, berfungsi normal atau agak ngadat. Pasalnya jika motor jarang dikendarai cenderung membuat rem tidak lagi optimal. Penyebabnya minyak rem lama mengendap dalam selang, sehingga mengubah kondisi minyak tersebut.
Jika tampak rembesan minyak pada baut selang di master rem, artinya baut selang kendur. Bisa dikencangkan kembali. Tapi bila tetap keluar rembesan, mungkin selang rem bocor. Perhitungkan kembali biaya penggantian spare parts ini.
Sedangkan memeriksa kondisi bodi cukup mudah. Biasanya dengan dilihat, apakah ada goresan atau bekas benturan. Jika ditemukan, artinya perlu ekstracost untuk perbaikan atau guna memesan cover fairing baru.
Semoga Bermanfaat..