Retail & Grosir Spare Part CBR 150 | CBR 250 | Aksesoris CBR Terlengkap

Mekanik Bengkel, Berbicara Dengan Mesin

Memang dengan mendengarkan suara yang timbul dari mesin, mekanik begitu juga kita bisa mengetahui kemungkinan komponen apa yang mengalami masalah. Bisa aus dan waktunya diganti, atau sekadar butuh penyetelan yang tepat.

Mekanik dengan jam terbang cukup tinggi lah yang mempelajari dengan cara menyimak suara-suara mesin ini lah yang mampu menganalisa bunyi abnormal dengan sangat baik. saya yakin banyak mekanik kita yang mampu melakukannya.

Bahkan di luar negeri macam Jepang, cara menganalisa mesin lewat bunyi yang timbul ini dijadikan ilmu khusus. Ilmu yang disebut Engine Sound atau suara mesin. Lebih lengkapnya ilmu ini adalah analysis through engine sound.

Di ilmu ini, dipelajari cara menyaring suara-suara mesin. Dengan cara-cara tertentu, suara-suara mesin bisa dipilah menjadi normal dan tak normal. Ada alat yang dibutuhkan, ada pula prosedur untuk melakukannya.

Alatnya simpel, hanya lah berupa mechanic's stethoscope. Alias stetoskop mekanik, ya alatnya mirip yang dipakai dokter-dokter itu hanya ujungnya berupa batang padat. Atau kita bisa menggunakan obeng sebagai penggantinya. Singkatnya, ini ilmu yang mengajari kita cara berbicara dengan mesin. Karena secara tidak langsung kita mendengarkan keluhan dari mesin.

Untuk mengetahui bahwa masalah ada pada kem atau rocker arm yang aus. Maka bunyi yang terdengar memang mirip-mirip dengan bunyi yang ditimbulkan ketika celah klep telah menjadi terlalu longgar. Yakni tik.. tik.. tik..

Itu karena keausan ini membuat langkah gerak mekanisme klep juga terlalu longgar. Untuk memastikan Sobat tetap harus membongkar kem dan rocker arm. Baru deh menilainya secara visual.

Sebelumnya Sobat bisa perhatikan bagaimana kondisi baut setelan klep. Jika baut terkunci dengan posisi lebih dalam, maka bisa dipastikan kem kemungkinan sudah mulai aus di bagian profilnya. Atau pada bagian rocker arm.

Sebab jika sepatu rocker arm atau bubungan kem aus, maka untuk menyentuh profil kem, posisi rocker arm alias templar harus lebih turun. Dengan demikian, posisi baut pengetuk klep mejadi lebih naik, celah klep pun makin longgar.

So, untuk memepertahankan celah klep normal, baut setelan klep harus diputar lebih ke dalam. Dan pasti ujung atas baut setelan klep pun turun. Kadang hingga ulir terakhir pun tenggelam ke lubang rumah baut setelan klep di rocker arm.

Suara yang ditimbulkan memang mirip dengan setelan klep yang terlalu longgar. Namun dari suaranya bakal sedikit berbeda jika diperhatikan frekuensi munculnya suara.

Untuk setelan klep yang terlalu longgar, suara tik.. tik.. tik.. itu selalu muncul dari rentang rpm bawah hingga tengah dan atas. Frekuensi nya mengikuti rpm. Sedangkan jika rocker arm yang kalah terutama di bagian pen atau as rocker arm dan profil kem, maka suara kasar timbul tenggelam. Artinya kadang muncul kentara, tapi kadang suaranya tak muncul.

Namun sering kali masalah rocker arm dan kem yang aus mudah terdeteksi jika gas dimainkan.

Nah, yang berbeda antara setelan klep terlalu longgar dengan profil kem aus, adalah terasa di performa yang pasti ngedrop.
Tentu sekali lagi, untuk memastikan. Komponen-komponen tadi mesti dibongkar dan dicek secara visual.

Rantai mesin yang kendur memunculkan suara cer.. cer.. cer.. Mekanik biasa menyebutnya suara kemecer.. Oh ya.. Prosedur melakukan analisa suara mesin adalah kunci keberhasilan. Ada langkah-langkah yang harus ditempuh dari sebelum hingga ketika melakukan diagnosa.

Dan itulah kelebihan yang telah dilakukan lewat ilmu analysis through engine sound ini. Mereka telah menyusun atau menabelkan tiap langkah yang harus dilakukan mekanik untuk menganalisa pada kasus yang berbeda.

Prosedur awal itu dimulai dengan mengisolasi suara dari mesin. Untuk itu motor yang bakal dianalisa bahkan dianjurkan tidak distandarkan. Karena kontak standar dengan lantai bisa menimbulkan getaran lain. Getaran yang bisa mengganggu getaran atau suara yang bakal terdeteksi.

Agar hal ini bisa dilaksanakan, maka butuh orang lain untuk memegangi motor. Atau standarkan tengah motor dengan beralaskan benda yang mampu meredam getaran seperti karet. Menutup lubang knalpot sementara waktu juga bisa membantu mekanik untuk berkosentrasi ke suara-suara hanya dari mesin.

Tentu saja agar bisa lebih fokus ke suara-suara mesin, paling utama adalah mendekatkan telinga ke sumber suara. Dalam hal ini mesin. Namun langkah ini menjadi lebih praktis dan lebih tepat jika mekanik melengkapi dirinya dengan stetoskop mekanik atau obeng yang cukup panjang. Sebab dengan begitu telinga tak perlu terpapar panas mesin secara langsung. Selain itu suara terdengar lebih jelas lewat stetoskop.

Dengan menempelkan ujung stetoskop ke satu daerah yang dicurigai bakal lebih menguatkan masukan dari sekitar daerah yang ditempelkan. Langkah ini bisa disebut sebagai upaya melokalisasi sumber suara.

Tetapi menggunakan alat stetoskop bukan otomatis kita bisa mendengar suara abnormal atau noise dari komponen di dalam mesin, lho. Stetoskop tidak menjadikan kita secara otomatis mengetahui ada yang tidak normal pada part mesin.

Stetoskop hanya membantu mekanik melokalisasi sumber suara tapi untuk bisa mengetahui ada tidaknya suara yang tak normal pada mesin butuh langkah berikutnya. Langkah atau perlakuan yang harus dilakukan berikutnya sambil menggunakan stetoskop ternyata tidak sama pada tiap kasus atau komponen yang diselidiki. Ada syarat khusus yang melekat pada tiap komponen. Secara singkat bisa diterangkan bahwa untuk bisa menganalisa sebuah komponen, kita wajib pahami dulu bagaimana komponen itu berperilaku selama bekerja.

Ini berkaitan dengan di putaran mesin berapa bunyi abnormal itu bakal muncul. Selain itu cara membuka gas juga ikut mempengaruhi bisa muncul tidaknya suara abnormal tadi.
Karena itu pada satu kasus bukaan gas mungkin cukup dihentak ringan. Atau gas harus dibuka dengan mengurut. Bahkan suara abnormal bisa terdeteksi hanya ketika sesaat gas secepatnya ditutup setelah diurut. Cara-cara itulah yang ditabelkan dalam ilmu engine sound.

Kembali ke kasus rantai mesin kendur. Setelah prosedur awal sudah dilakukan, maka mesin dihidupkan. Letakkan ujung stetoskop atau obeng ke daerah posisi rantai mesin. Di rata-rata mesin posisi rantai mesin ada di sisi kiri dari blok dan kop mesin. Untuk mesin Bajaj, dan Yamaha Scorpio rantai mesin ada di sisi kanan blok dan kop mesin.

Ketika suhu mesin sudah normal, maka berikutnya rpm dinaikkan dengan cara mengurut gas. Lalu setelah berada di rpm tengah, maka gas kembali ditutup secara perlahan. Maka suara rantai mesin yang kendur bakal kentara muncul.

Cara ini analoginya sama dengan rantai roda. Ketika rantai roda sudah kendur, maka simpangan tak normalnya tak tampak menonjol jika roda diputar stabil. Tetapi begitu putaran roda dilambatkan secara perlahan, maka simpangan rantai bakal terlihat jelas sekali melebar. Analogi inilah yang diterapkan pula ke analisa rantai mesin yang kendur.
Hehehe.. Kalau suara mirip mesin jahit jelas bukan. Suara mirip mesin jahit malah mendekati dengan setelan klep longgar atau ada masalah di bagian mekanisme buka-tutup klep.

Untuk mengetahui keausan seher terhadap liner, maka gas terlebih dahulu dibuka dan rpm ditahan cukup tinggi. Lantas secepatnya gas ditutup. Dengan penutupan gas secara cepat itu maka terjadi deselerasi mendadak yang menyebabkan piston terganggu gerakannya.

Saat itulah piston mengalami simpangan terbesar terhadap terhadap liner atau boring. Dan jika keausan di antaranya cukup besar maka bakal terdengar suara mirip ketukan dari blok. Terutama pada bagian antara blok dan kop silinder. Begitulah cara berbicara dengan mesin..

Sumber : OtoPlus